Popular Post

Archive for 2012

Bunga Nominal, Bunga Efektif dan Contohnya

By : sigit xp


Tingkat Suku Bunga Nominal 
Bunga nominal adalah bilangan atau angka yang digunakan untuk menjelaskan tingkat suku bunga tahunan yang berlaku umum secara nominal. Penggunaan perjanjian-perjanjian yang dibuat memungkinkan tingkat suku bunga untuk diatur secara khusus sehingga bunga dapat dibayarkan beberapa kalidalam satu tahun, misal, per bulan, per dua bulan, per tiga bulan, per empat bulan, per enam bulan, per tahun dan sebagainya.

Sebagai contoh, pembayaran selama satu tahun dapat dibagi menjadi empat kali dalam tiga bulan dengan tingkat suku bunga 2.5% per tiga bulan. Sama halnya jika dikatakan 10% dibayarkan per tiga bulan dalam satu tahun. Biasanya, tingkat suku bunga itu dikatakan sebagai "10% yang bersusun setiap tiga bulan " . Apabila dikatakan dengan cara tersebut, maka tingkat suku bunga 10% disebut tingkat suku bunga nominal.
 
Tingkat Suku Bunga efektif
   Jika pembayaran bunga dilakukan lebih dari sekali dalam setahun, tingkat suku bunga sesungguhnya akan lebih tinggi daripada tingkat suku bunga nominal. Tingkat suku bunga sesungguhnya atau yang dibayarkan secara tepat pada pinjaman selama setahun disebut tingkat suku bunga efektif.
Tingkat suku bunga efektif biasanya dinyatakan pertahun. Kecuali bila dinyatakan lain secara khusus. Dalam buku ini, tingkat suku bunga efektif dinyatakan sebagai notasi i. Hubungan antara tingkat suku bunga efektif, I, dengan tingkat suku bunga nominal, r, adalah :
i =
dengan m adalah frekuensi pembayaran bunga dalam satu periode bunga efektif.
Tingkat suku bunga efektif menggambarkan perbandinga antara bunga yang dibayarkan untuk satu tahunnya terhadap jumlah uang pinjaman pokok yang diterima. Untuk sejumlah pinjaman sebesar Rp 1.000,- dengan tingkat suku bunga nominal 10% yang dibayarkan per tiga bulan, diperoleh :
i = =  = 10,381%
atau
i = = i =  = 10,381%
hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa suatu tingkat suku bunga nominal 10%yang bersusun setiap tiga bulan adalah ekuivalen dengan tingkat suku bunga efektif 10,381% per tahun.
Table 4.1 memperlihatkan tingkat suku bunga efektif untuk beberapa tingkat suku bunga nominal dan frekuensi pembayaran bunga per tahun.
Frekuensi Pembayaran Bunga per Tahun, m
Tingkat Suku Bunga Efektif untuk Tingkat Suku Bunga Nominal dari
6,00%
8,00%
10,00%
12,00%
15,00%
18,00%
1 x (tahunan)
6,00%
8,00%
10,00%
12,00%
15,00%
18,00%
2 x (enam bulanan)
6,09%
8,16%
10,25%
12,36%
15,56%
18,81%
3 x (empat bulanan)
6,12%
822%
10,34%
12,49%
15,76%
19,10%
4 x (tiga bulanan)
6,14%
8,24%
10,38%
12,55%
15,87%
19,25%
6 x (dua bulanan)
6,15%
8,27%
10,43%
12,62%
15,97%
19,41%
12 x (bulanan)
6,17%
8,30%
10,47%
12,68%
16,08%
19,56%
52 x (mingguan)
6,18%
8,32%
10,51%
12,73%
16,16%
19,68%
365 x (harian)
6,18%
8,33%
10,52%
12,75%
16,18%
19,72%


Contoh1:
Sebuah bank penerbit kartu kredit membebankan tingkat suku bunga sebesar 2,75% per bulan pada saldo rekening kartu kredit yang belum dibayar. Menurt pihak bank, tingkat suku bunga tahunannya yang berlaku adalah sebesar 12% (2,75%) = 33% berapakah tingkat suku bunga efektif per tahun yang dibebankan kepada nasabah ?
Penyelesaian :
r = 33% per tahun
m = 12 x pembayaran bunga per tahun
i = = i =  = 38,48%
tingkat suku bunga efektif yang dibebankan kepada nasabah sebesar 38,48% per tahun .
Contoh 2 :
Seseorang mendepositokan uangnya sebesar Rp 10.000.000,- di bank dengan tingkat suku bunga nominal per tahun sebesar 12% yang bersususn setiap bulan. Berapakah jumlah depositonya setelah ditambah bunga yang diperoleh selama dua setengah tahun ?
Penyelesaian :
r = 12% per tahun
m = 12 x pembayaran bunga per tahun
Bunga per bulan =  = = 1%
F = P (F/P, i, n)
= 10000000 (F/P, 1%, 30)
= 10000000 ( 1,34785 )
= 13.478.500
Jumlah deposito setelah ditambah bunga yang diperoleh selama dua setengah tahun adalah Rp 13.478.500

Referensi:

KEBUDAYAAN PAPUA DI INDONESIA

By : sigit xp

Papua adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak dibagian tengah pulau Papua atau bagian paling timur West New Guinea (Irian Jaya). Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini atau East New Guinea.

Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah papua bagian barat, sehingga sering disebut sebagai Papua Barat terutama oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM), para Nasionalis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri. Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands New Guinea atau Dutch New Guinea).

Setelah berada dibawah penguasaan Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002.

Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai dengan UU No. 21 Tahun 2001 tentang otonomi khusus Papua. Pada tahun 2004, disertai oleh berbagai protes, papua dibagi menjadi 2 provinsi oleh pemerintah Indonesia : Bagian timur tetap memakai nama Papua, sedangkan bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (Setahun kemudian menjadi Papua Barat). Bagian timur inilah yang menjadi wilayah provinsi Papua pada saat ini. Kata Papua sendiri berasal dari bahasa Melayu yang berarti rambut keriting, sebagian gambaran yang memacu pada penampilan fisik suku-suku asli.

Kebudayaan di Papua
1. Budaya Tari-Tarian
Masyarakat pantai memiliki berbagai macam budaya tari-tarian yang biasa mereka sebut dengan Yosim Pancar (YOSPAN), yang didalamnya terdapat berbagai macam bentuk gerak seperti: (tari Gale-gale, tari Balada, tari Cendrawasih, tari Pacul Tiga, tari Seka, Tari Sajojo).

Tarian yang biasa dibawakan oleh masyarakat pantai maupun masyarakat pegunungan pada intinya dimainkan atau diperankan dalam berbagai kesmpatan yang sama seperti: dalam penyambutan tamu terhormat, dalam penyambutan para turis asing dan yang paling sering dimainkan adalah dalam upacara adat. khususnya tarian panah biasanya dimainkan atau dibawakan oleh masyarakat pegunungan dalam acara pesta bakar batu atau yang biasa disebut dengan barapen oleh masyarakat pantai. tarian ini dibawakan oleh para pemuda yang gagah perkasa dan berani.

Dengan budaya tarian Yospan maupun budaya tarian Panah yang unik, kaya dan indah tersebut para orangtua sejak dahulu berharap budaya yang telah mereka wariskan kepada generasi berikut tidak luntur, tidak tenggelam dan tidak terkubur oleh berbagai perkembangan zaman yang kian hari kian bertambah maju.

 Gambar 1. Tarian Yospan Papua

Gambar 2. Tarian Panah (Perang) Papua

Para pendahulu yaitu para orangtua berharap juga budaya tarian-tarian yang telah mereka ciptakan dengan berbagai gelombang kesulitan, kesusahan dan keresahan tidak secepat dilupakan oleh generasi berikutnya. mereka juga berharap dengan tidak adanya budaya Papua yang kaya tersebut semakin maju, semakin dikenal baik oleh orang dikalangan dalam negeri sendiri maupun dikenal dikalangan luar negeri dan juga semakin berkembang kearah yang lebih baik yang intinya dapat tetap mengangkat derajat, martabat, dan harkat orang Papua. 

2. Budaya Perkawinan
Perkawinan merupakan kebutuhan yang paling mendesak bagi semua orang. dengan demikian masyarakat Papua baik yang di daerah pantai maupun daerah pegunungan menetapkan peraturan itu dalam peraturan adat yang intinya agar masyarakat tidak melanggar dan tidak terjadi berbagai keributan yang tidak diinginkan. dalam pertukaran perkawinan yang di tetapkan orangtua dari pihak laki-laki berhak membayar mas kawin seebagai tanda pembelian terhadap perempuan atau wanita tersebut.

Adapun untuk masyarakat pantai berbagai macam mas kawin yang harus dibayar seperti: membayar piring gantung atau piring belah, gelang, kain timur (khusus untuk orang di daerah Selatan Papua) dan masih banyak lagi.

Berbeda dengan permintaan yang diminta oleh masyarakat pegunungan diantaranya seperti: kulit bia (sejenis uang yang telah beredar di masyarakat pegunugan sejak beberapa abad lalu), babi peliharaan, dan lain sebagainya. dalam pembayaran mas kawin akan terjadi kata sepakat apabila orangtua dari pihak laki-laki memenuhi seluruh permintaan yang diminta oleh orangtua daripada pihak perempuan.

 Seni Kebudayaan Tradisional Daerah Papua Barat

Perempuan senang sekali memakai tas. Termasuk mungkin ibu dan saudari perempuanmu. Tapi tahukah kamu kalau tas juga bisa menjadi simbol kehidupan yang baik, perdamaian, dan kesuburan? Perempuan Papua, khususnya Papua Barat memiliki tas tradisional bernama Noken yang merupakan perlambangan dari hal-hal di atas tadi.

Noken adalah kantong atau tas yang dijalin dari kulit kayu. Biasanya tas ini digantung di kepala atau leher perempuan Papua untuk membawa hasil bumi, anak babi, bahkan menggendong bayi. Selain banyaknya bawaan yang bisa dikalungkan, beberapa perempuan bahkan menggantungkan lebih dari satu noken di lehernya. Biasanya noken ini disusun bertingkat di atas punggung supaya tidak saling tumpuk dan berat.

Hal lain yang menarik dari tas tradisional ini adalah bahwa hanya perempuan Papua yang boleh membuat noken. Perempuan Papua yang belum bisa menjalin noken bahkan sering dianggap belum dewasa dan belum layak menikah. Kenapa laki-laki tidak boleh membuat noken? Karena seperti yang sudah dikatakan di awal, noken adalah simbol sumber kesuburan kandungan seorang perempuan.

Berbagai suku di Papua dan Papua Barat menyebut noken dengan berbagai nama. Kayu yang digunakan sebagai bahan baku juga berbeda-beda. Ada kulit kayu pohon Manduam, pohon Nawa bahkan anggrek hutan. Noken dari bahan anggrek ini terkenal di Paniai dan nilainya sangat tinggi. Harganya bisa mencapai ratusan ribu rupiah.

Di kampung wisata Sauwadarek, Papua Barat, kamu bisa menjumpai beberapa perempuan setempat yang membuat noken. Harga noken di Sauwadarek relatif murah antara Rp.25.000-Rp.50.000 per buah tergantung  jenis dan ukurannya. Jadi, jika kita berkunjung ke Papua Barat, noken akan menjadi oleh-oleh yang paling pas untuk ibu dan saudari kita.

Referensi : 

Sistem Politik di Indonesia

By : sigit xp

Istilah-istilah yang sering ditemukan dalam konsep sistem politik yaitu diantaranya seperti proses, struktur dan fungsi. Proses adalah pola-pola sosial dan politik yang dibuat oleh manusia dalam mengatur hubungan antara yang satu dengan yang lain. Sistem politik menyelenggarakan fungsi-fungsi tertentu untuk masyarakat. Fungsi itu membuat kebijaksanaan, yaitu kebijaksanaan yang mengikat. Sistem politik berfungsi untuk merumuskan dan menetapkan tujuan yang ingin dicapai masyarakat dan dapat dilaksanakan pemerintah bersama dengan rakyat.
Untuk membuat sistem politik, diperlukan unsur yang merupakan pembentukan pola. Pola ini berasal dari banyak hal, diantaranya budaya, lingkungan, masyarakat, kondisi sosial, dan hukum. Secara umum ada empat variabel yang sangat mempengaruhi sistem politik, diantaranya:
1. Kekuasaan, yakni sebagai cara yang digunakan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan oleh para pelaku politik.
2.     Kepentingan, yakni tujuan yang ingin dikejar oleh para pelaku politik.
3.    Kebijaksanaan, yaitu hasil hubungan antara penguasa dan kelompok kepentingan yang membuahkan undang-undang.
4.     Budaya politik sebagai orientasi subjektif dari individu terhadap sistem politik.

A.    Suprastruktur dan Infrastruktur Politik di Indonesia

1.      Pengertian Sistem Politik
Istilah sistem politik terdiri dari dua kata, yaitu sistem dan politik. Sistem berasal dari bahasa Yunani systema yang berarti suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian atau hubungan yang berlangsung diantara satuan-satuan atau komponen secara teratur. Jadi, dapat dikatakan sistem adalah himpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur.
Politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis yang artinya negara atau kota. Politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
Sistem Politik Indonesia dapat diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan yang ada di dalam negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.

2.      Komponen Sistem Politik
Terdapat dua komponen sistem politik, yaitu :
a.       Budaya Politik
Budaya politik adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggotanya dalam sistem politik.
Didalam budaya politik terdapat tipe-tipe budaya politik, yaitu :
1.      Budaya Politik Parokial, yaitu budaya politik yang terbatas pada wilayah atau lingkup yang kecil, misalnya bersifat provinsional.
2.      Budaya Politik Kaula, yaitu budaya politik yang masyarakatnya sudah memiliki minat, perhatian bahkan mungkin kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan, terutama terhadap segi output, sedangkan perhatian sebagai aspek input serta kesadarannya sebagai aktor politik bisa dikatakan tidak ada.
3.      Budaya Politik Partisipan, yaitu budaya politik yang ditandai dengan adanya perilaku yang berbeda dengan kaula, mereka menganggap dirinya maupun orang lain sebagai anggota aktif dalam kehidupan politik.

Ciri utama orientasi dan perilaku politik berdasarkan budaya politik Pancasila adalah sebagai berikut :
1.      Orientasi dan perilaku politik mengedepankan dan selalu dilandasi nilai-nilai luhur ajaran agama.
2.      Orientasi dan perilaku politik senantiasa menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
3.      Orientasi dan perilaku politik dilandasi oleh Nasionalisme, persatuan dan kesatuan nasional.
4.      Orientasi dan perilaku politik mengedepankan prinsip-prinsip dan nilai-nilai demokrasi.
5.      Orientasi dan perilaku politik diarahkan untuk mencapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat, bukan untuk pribadi atau golongan.


b.      Struktur Politik
Struktur politik adalah suatu bangunan, susunan atau tatanan, pranata atau kerangka politik. Struktur selalu dilengkapi dengan fungsinya. Struktur politik meliputi hubungan antarmanusia maupun dengan negara atau pemerintah.

3.      Suprastruktur Politik Indonesia
Suprastruktur politik sering disebut sebagai bangunan atas politik atau mesin politik resmi atau lembaga-lembaga pembuat keputusan politik yang sah. Lembaga-lembaga tersebut bertugas mengkonversi input yang terdiri dari tuntutan, dukungan dan sikap menjadi output yang berupa ganjaran, deprivasi dan kebijakan-kebijakan.
Lembaga suprastruktur politik di Indonesia adalah lembaga-lembaga yang ada dalam kehidupan politik pemerintah atau negara Indonesia. Lembaga-lembaga ini yang akan membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kepentingan umum. Sebagaimana terdapat dalam UUD 1945 lembaga suprastruktur politik Indonesia meliputi Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah, Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, Badan Pemeriksa keuangan, lembaga lain penyelenggara pemerintahan lainnya seperti menteri, jaksa, polisi dan TNI.

4.      Infrastruktur Politik Indonesia
Infrastruktur politik merupakan suatu struktur politik masyarakat atau sektor politik masyarakat. Kelompok masyarakat yang merupakan kekuatan sosial dan politik rill didalam masyarakat, disebut infrastruktur politik. Kekuatan sosial dan politik tersebut mencakup lima komponen yaitu partai politik, kelompok kepentingan, kelompok penekan, media komunikasi politik, dan tokoh politik.
a.       Partai Politik di Indonesia
Partai politik adalah sekelompok orang yang terorganisir yang berusaha untuk mengendalikan pemerintahan agar dapat melaksanakan program-programnya dan menempatkan anggota-anggotanya dalam jabatan pemerintahan. Organisasi politik dibentuk dengan tujuan khusus. Tujuan partai politik adalah memperoleh dan mengendalikan kekuasaan politik atau pemerintah dan melaksanakan kebijakan-kebijakan dengan jalan menempatkan anggota-anggotanya didalam jabatan-jabatan politik ataupun pemerintahan. Adapun cara yang digunakan adalah melalui cara yang konstitusional, seperti ikut serta dalam pemilu, serta dengan cara inkonstitusional, yaitu dengan cara melakukan pemberontakan.
b.      Kelompok Kepentingan (Interest Group)
Golongan kepentingan adalah sekelompok manusia yang bersatu atau mengadakan kegiatan karena adanya kepentingan tertentu, baik merupakan kepentingan umum atau masyarakat atau kelompok tersebut.
Kelompok kepentingan merupakan tempat menampung saran, kritik dan tuntutan kepentingan bagi anggota masyarakat, serta menyampaikannya kepada sistem politik yang ada. Kelompok ini penting bagi anggota masyarakat.
c.       Kelompok Penekan (Pressure Group)
Kelompok penekan merupakan salah satu institusi politik yang dapat dipergunakan oleh rakyat untuk menyalurkan aspirasi dan kebutuhannya dengan sasaran akhir adalah untuk mempengaruhi atau bahkan membentuk kebijakan pemerintah.
d.      Media Komunikasi Politik (Political Communication Media)
Media komunikasi merupakan salah satu instrumen politik yang berfungsi menyampaikan informasi dan persuasi mengenai politik, baik dari pemerintah kepada masyarakat maupun sebaliknya. 

Gambar 1. Seminar menjadi media komunikasi yang cukup efektif untuk menyampaikan informasi politik kepada masyarakat terutama orang-orang terpelajar.

e.       Tokoh Politik (Political Figure)
Pengangkatan tokoh politik merupakan proses transformasi seleksi terhadap anggota masyarakat dari berbagai subkultur dan kualifikasi tertentu yang kemudian memperkenalkan mereka pada peranan khusus dalam sistem politik.

5.      Macam-Macam Sistem Politik
Sistem politik yang dianut oleh negara-negara di dunia bermacam-macam. Berikut ini merupakan  contoh dari macam-macam sistem politik :

a.       Sistem Politik di Negara Komunis
Negara yang menganut paham komunisme dalam sistem politiknya menganut sistem satu partai dengan sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit partai, karenanya dalam negara komunis tidak dikenal hak perorangan termasuk hak politik. Contoh Negara komunis (Marxisme-Leninisme) yang masih ada hingga kini adalah RRC, Kuba, Korea Utara, Laos dan Vietnam.
Ciri-ciri Sistem Politik Negara Komunis :
1.      Tidak ada ketentuan politik bagi rakyat.
2.      Kekuasaan terpusat pada negara (elit politik).
3.      Menolak keyakinan atau agama.
4.      Hukum ditegakkan demi kepentingan negara (elit politik).
5.      Pemerintahan dijalankan secara tertutup.
6.      Partisipasi rakyat dipaksakan.

b.      Sistem Politik di Negara Liberal
Negara yang menganut paham liberalisme dalam sistem politiknya menganut sistem demokrasi liberal, yaitu suatu sistem politik yang melindungi secara konstitusional hak asasi rakyatnya dari kekuasaan negara (pemerintah). Contoh negara yang menganut sistem politik liberal antara lain adalah Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, Belanda dan lain-lain.
            Ciri-ciri Sistem Politik Negara Liberal :
1.      Kebebasan politik bagi rakyat.
2.      Jamin hak asasi manusia dalam konstitusi.
3.      Pembagian atau pemisahan kekuasaan.
4.      Negara dijalankan berdasarkan hukum.
5.      Pemerintahan dijalankan secara terbuka dan transparan.
6.      Partisipasi rakyat atas dasar kesadaran.

B.    Sistem Politik Indonesia

a.      Pelaksanaan Sistem Politik Demokrasi di Indonesia
Sistem politik demokrasi di Indonesia adalah sistem demokrasi Pancasila, yaitu suatu sistem yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur dan kelembagaan yang demokratis berdasarkan Pancasila. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi  di Indonesia adalah :
1.      Ide kedaulatan rakyat.
2.      Negara berdasarkan atas hukum.
3.      Bentuk Republik.
4.      Pemerintahan berdasarkan konstitusi.
5.      Pemerintahan yang bertanggung jawab.
6.      Sistem perwakilan.
7.      Sistem pemerintahan presiden.

b.      Dinamika Politik Indonesia
Dinamika politik Indonesia merupakan bentuk perkembangan kehidupan politik Indonesia.  Perkembangan politik Indonesia adalah sebagai berikut :
1.      Periode demokrasi liberal (1945-1959)
2.      Periode demokrasi terpimpin (1959-1965)
3.      Periode orde baru (1966-1998)
4.      Periode Reformasi (1998-sekarang)

Referensi :
Samsu dan Nadiroh. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Arya Duta.
http://zahro1504.blogspot.com/2011/04/sistem-politik-indonesia.html
http://www.antarafoto.com/peristiwa/v1303791031/seminar-politik-hukum-ham





- Copyright © xeroct xentral - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -