Archive for 2012
Bunga Nominal, Bunga Efektif dan Contohnya
By : sigit xp
Tingkat Suku Bunga Nominal
Bunga nominal adalah
bilangan atau angka yang digunakan untuk menjelaskan tingkat suku bunga tahunan
yang berlaku umum secara nominal. Penggunaan perjanjian-perjanjian yang dibuat
memungkinkan tingkat suku bunga untuk diatur secara khusus sehingga bunga dapat
dibayarkan beberapa kalidalam satu tahun, misal, per bulan, per dua bulan, per
tiga bulan, per empat bulan, per enam bulan, per tahun dan sebagainya.
Sebagai contoh, pembayaran selama satu tahun dapat dibagi menjadi empat kali dalam tiga bulan dengan tingkat suku bunga 2.5% per tiga bulan. Sama halnya jika dikatakan 10% dibayarkan per tiga bulan dalam satu tahun. Biasanya, tingkat suku bunga itu dikatakan sebagai "10% yang bersusun setiap tiga bulan " . Apabila dikatakan dengan cara tersebut, maka tingkat suku bunga 10% disebut tingkat suku bunga nominal.
Sebagai contoh, pembayaran selama satu tahun dapat dibagi menjadi empat kali dalam tiga bulan dengan tingkat suku bunga 2.5% per tiga bulan. Sama halnya jika dikatakan 10% dibayarkan per tiga bulan dalam satu tahun. Biasanya, tingkat suku bunga itu dikatakan sebagai "10% yang bersusun setiap tiga bulan " . Apabila dikatakan dengan cara tersebut, maka tingkat suku bunga 10% disebut tingkat suku bunga nominal.
Tingkat Suku Bunga efektif
Jika pembayaran bunga dilakukan lebih dari sekali dalam setahun, tingkat
suku bunga sesungguhnya akan lebih tinggi daripada tingkat suku bunga nominal.
Tingkat suku bunga sesungguhnya atau yang dibayarkan secara tepat pada pinjaman
selama setahun disebut tingkat suku bunga efektif.
Tingkat suku bunga efektif biasanya
dinyatakan pertahun. Kecuali bila dinyatakan lain secara khusus. Dalam buku
ini, tingkat suku bunga efektif dinyatakan sebagai notasi i. Hubungan
antara tingkat suku bunga efektif, I, dengan tingkat suku bunga nominal, r,
adalah :
i =
dengan m adalah frekuensi pembayaran
bunga dalam satu periode bunga efektif.
Tingkat suku bunga efektif
menggambarkan perbandinga antara bunga yang dibayarkan untuk satu tahunnya
terhadap jumlah uang pinjaman pokok yang diterima. Untuk sejumlah pinjaman
sebesar Rp 1.000,- dengan tingkat suku bunga nominal 10% yang dibayarkan per
tiga bulan, diperoleh :
i = = = 10,381%
atau
i = = i = = 10,381%
hasil perhitungan tersebut
menunjukkan bahwa suatu tingkat suku bunga nominal 10%yang bersusun setiap tiga
bulan adalah ekuivalen dengan tingkat suku bunga efektif 10,381% per tahun.
Table 4.1 memperlihatkan tingkat
suku bunga efektif untuk beberapa tingkat suku bunga nominal dan frekuensi
pembayaran bunga per tahun.
Frekuensi Pembayaran Bunga per
Tahun, m
|
Tingkat Suku Bunga Efektif untuk
Tingkat Suku Bunga Nominal dari
|
|||||
6,00%
|
8,00%
|
10,00%
|
12,00%
|
15,00%
|
18,00%
|
|
1 x (tahunan)
|
6,00%
|
8,00%
|
10,00%
|
12,00%
|
15,00%
|
18,00%
|
2 x (enam bulanan)
|
6,09%
|
8,16%
|
10,25%
|
12,36%
|
15,56%
|
18,81%
|
3 x (empat bulanan)
|
6,12%
|
822%
|
10,34%
|
12,49%
|
15,76%
|
19,10%
|
4 x (tiga bulanan)
|
6,14%
|
8,24%
|
10,38%
|
12,55%
|
15,87%
|
19,25%
|
6 x (dua bulanan)
|
6,15%
|
8,27%
|
10,43%
|
12,62%
|
15,97%
|
19,41%
|
12 x (bulanan)
|
6,17%
|
8,30%
|
10,47%
|
12,68%
|
16,08%
|
19,56%
|
52 x (mingguan)
|
6,18%
|
8,32%
|
10,51%
|
12,73%
|
16,16%
|
19,68%
|
365 x (harian)
|
6,18%
|
8,33%
|
10,52%
|
12,75%
|
16,18%
|
19,72%
|
Sebuah bank penerbit kartu kredit membebankan tingkat suku bunga sebesar 2,75% per bulan pada saldo rekening kartu kredit yang belum dibayar. Menurt pihak bank, tingkat suku bunga tahunannya yang berlaku adalah sebesar 12% (2,75%) = 33% berapakah tingkat suku bunga efektif per tahun yang dibebankan kepada nasabah ?
Penyelesaian :
r = 33% per tahun
m = 12 x pembayaran bunga per tahun
i = = i = = 38,48%
tingkat suku bunga efektif yang dibebankan kepada nasabah sebesar 38,48% per tahun .
Contoh 2 :
Seseorang mendepositokan uangnya sebesar Rp 10.000.000,- di bank dengan tingkat suku bunga nominal per tahun sebesar 12% yang bersususn setiap bulan. Berapakah jumlah depositonya setelah ditambah bunga yang diperoleh selama dua setengah tahun ?
Penyelesaian :
r = 12% per tahun
m = 12 x pembayaran bunga per tahun
Bunga per bulan = = = 1%
F = P (F/P, i, n)
= 10000000 (F/P, 1%, 30)
= 10000000 ( 1,34785 )
= 13.478.500
Jumlah deposito setelah ditambah bunga yang diperoleh selama dua setengah tahun adalah Rp 13.478.500
Referensi:
KEBUDAYAAN PAPUA DI INDONESIA
By : sigit xp
Papua adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak
dibagian tengah pulau Papua atau bagian paling timur West New Guinea
(Irian Jaya). Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini atau East New
Guinea.
Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah papua bagian
barat, sehingga sering disebut sebagai Papua Barat terutama oleh Organisasi
Papua Merdeka (OPM), para Nasionalis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia
dan membentuk negara sendiri. Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda,
wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands New Guinea atau Dutch
New Guinea).
Setelah berada dibawah penguasaan Indonesia, wilayah ini
dikenal sebagai provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya
kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang
tembaga dan emas freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun
2002.
Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai dengan UU No.
21 Tahun 2001 tentang otonomi khusus Papua. Pada tahun 2004, disertai oleh
berbagai protes, papua dibagi menjadi 2 provinsi oleh pemerintah Indonesia :
Bagian timur tetap memakai nama Papua, sedangkan bagian baratnya menjadi
Provinsi Irian Jaya Barat (Setahun kemudian menjadi Papua Barat). Bagian timur
inilah yang menjadi wilayah provinsi Papua pada saat ini. Kata Papua sendiri
berasal dari bahasa Melayu yang berarti rambut keriting, sebagian gambaran yang
memacu pada penampilan fisik suku-suku asli.
Kebudayaan di Papua
1. Budaya Tari-Tarian
Masyarakat pantai memiliki berbagai macam budaya tari-tarian
yang biasa mereka sebut dengan Yosim Pancar (YOSPAN), yang didalamnya terdapat
berbagai macam bentuk gerak seperti: (tari Gale-gale, tari Balada, tari
Cendrawasih, tari Pacul Tiga, tari Seka, Tari Sajojo).
Tarian yang biasa dibawakan oleh masyarakat pantai maupun
masyarakat pegunungan pada intinya dimainkan atau diperankan dalam berbagai
kesmpatan yang sama seperti: dalam penyambutan tamu terhormat, dalam
penyambutan para turis asing dan yang paling sering dimainkan adalah dalam
upacara adat. khususnya tarian panah biasanya dimainkan atau dibawakan oleh
masyarakat pegunungan dalam acara pesta bakar batu atau yang biasa disebut
dengan barapen oleh masyarakat pantai. tarian ini dibawakan oleh para pemuda
yang gagah perkasa dan berani.
Dengan budaya tarian Yospan maupun budaya tarian Panah yang
unik, kaya dan indah tersebut para orangtua sejak dahulu berharap budaya yang
telah mereka wariskan kepada generasi berikut tidak luntur, tidak tenggelam dan
tidak terkubur oleh berbagai perkembangan zaman yang kian hari kian bertambah
maju.
Gambar 1. Tarian Yospan Papua
Gambar 2. Tarian Panah (Perang) Papua
Para pendahulu yaitu para orangtua berharap juga budaya
tarian-tarian yang telah mereka ciptakan dengan berbagai gelombang kesulitan,
kesusahan dan keresahan tidak secepat dilupakan oleh generasi berikutnya.
mereka juga berharap dengan tidak adanya budaya Papua yang kaya tersebut
semakin maju, semakin dikenal baik oleh orang dikalangan dalam negeri sendiri
maupun dikenal dikalangan luar negeri dan juga semakin berkembang kearah yang
lebih baik yang intinya dapat tetap mengangkat derajat, martabat, dan harkat
orang Papua.
2. Budaya Perkawinan
Perkawinan merupakan kebutuhan yang paling mendesak bagi
semua orang. dengan demikian masyarakat Papua baik yang di daerah pantai maupun
daerah pegunungan menetapkan peraturan itu dalam peraturan adat yang intinya
agar masyarakat tidak melanggar dan tidak terjadi berbagai keributan yang tidak
diinginkan. dalam pertukaran perkawinan yang di tetapkan orangtua dari pihak
laki-laki berhak membayar mas kawin seebagai tanda pembelian terhadap perempuan
atau wanita tersebut.
Adapun untuk masyarakat pantai berbagai macam mas kawin yang
harus dibayar seperti: membayar piring gantung atau piring belah, gelang, kain
timur (khusus untuk orang di daerah Selatan Papua) dan masih banyak lagi.
Berbeda dengan permintaan yang diminta oleh masyarakat
pegunungan diantaranya seperti: kulit bia (sejenis uang yang telah beredar di
masyarakat pegunugan sejak beberapa abad lalu), babi peliharaan, dan lain
sebagainya. dalam pembayaran mas kawin akan terjadi kata sepakat apabila
orangtua dari pihak laki-laki memenuhi seluruh permintaan yang diminta oleh
orangtua daripada pihak perempuan.
Seni Kebudayaan Tradisional Daerah Papua Barat
Perempuan senang sekali memakai tas. Termasuk mungkin ibu
dan saudari perempuanmu. Tapi tahukah kamu kalau tas juga bisa menjadi simbol
kehidupan yang baik, perdamaian, dan kesuburan? Perempuan Papua, khususnya
Papua Barat memiliki tas tradisional bernama Noken yang merupakan perlambangan
dari hal-hal di atas tadi.
Noken adalah kantong atau tas yang dijalin dari kulit kayu.
Biasanya tas ini digantung di kepala atau leher perempuan Papua untuk membawa
hasil bumi, anak babi, bahkan menggendong bayi. Selain banyaknya bawaan yang
bisa dikalungkan, beberapa perempuan bahkan menggantungkan lebih dari satu
noken di lehernya. Biasanya noken ini disusun bertingkat di atas punggung
supaya tidak saling tumpuk dan berat.
Hal lain yang menarik dari tas tradisional ini adalah bahwa
hanya perempuan Papua yang boleh membuat noken. Perempuan Papua yang belum bisa
menjalin noken bahkan sering dianggap belum dewasa dan belum layak menikah.
Kenapa laki-laki tidak boleh membuat noken? Karena seperti yang sudah dikatakan
di awal, noken adalah simbol sumber kesuburan kandungan seorang perempuan.
Berbagai suku di Papua dan Papua Barat menyebut noken dengan
berbagai nama. Kayu yang digunakan sebagai bahan baku juga berbeda-beda. Ada
kulit kayu pohon Manduam, pohon Nawa bahkan anggrek hutan. Noken dari bahan
anggrek ini terkenal di Paniai dan nilainya sangat tinggi. Harganya bisa
mencapai ratusan ribu rupiah.
Di kampung wisata Sauwadarek, Papua Barat, kamu bisa
menjumpai beberapa perempuan setempat yang membuat noken. Harga noken di
Sauwadarek relatif murah antara Rp.25.000-Rp.50.000 per buah tergantung
jenis dan ukurannya. Jadi, jika kita berkunjung ke Papua Barat, noken
akan menjadi oleh-oleh yang paling pas untuk ibu dan saudari kita.
Referensi :
Sistem Politik di Indonesia
By : sigit xp
Istilah-istilah
yang sering ditemukan dalam konsep sistem politik yaitu diantaranya seperti
proses, struktur dan fungsi. Proses adalah pola-pola sosial dan politik yang
dibuat oleh manusia dalam mengatur hubungan antara yang satu dengan yang lain.
Sistem politik menyelenggarakan fungsi-fungsi tertentu untuk masyarakat. Fungsi
itu membuat kebijaksanaan, yaitu kebijaksanaan yang mengikat. Sistem politik
berfungsi untuk merumuskan dan menetapkan tujuan yang ingin dicapai masyarakat dan
dapat dilaksanakan pemerintah bersama dengan rakyat.
Untuk
membuat sistem politik, diperlukan unsur yang merupakan pembentukan pola. Pola
ini berasal dari banyak hal, diantaranya budaya, lingkungan, masyarakat,
kondisi sosial, dan hukum. Secara umum ada empat variabel yang sangat
mempengaruhi sistem politik, diantaranya:
1. Kekuasaan,
yakni sebagai cara yang digunakan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan oleh
para pelaku politik.
2. Kepentingan,
yakni tujuan yang ingin dikejar oleh para pelaku politik.
3. Kebijaksanaan,
yaitu hasil hubungan antara penguasa dan kelompok kepentingan yang membuahkan
undang-undang.
4. Budaya
politik sebagai orientasi subjektif dari individu terhadap sistem politik.
A.
Suprastruktur dan
Infrastruktur Politik di Indonesia
1.
Pengertian Sistem Politik
Istilah sistem politik
terdiri dari dua kata, yaitu sistem dan politik. Sistem berasal dari bahasa
Yunani systema yang berarti suatu
keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian atau hubungan yang
berlangsung diantara satuan-satuan atau komponen secara teratur. Jadi, dapat
dikatakan sistem adalah himpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan
secara teratur.
Politik berasal dari
bahasa Yunani yaitu polis yang
artinya negara atau kota. Politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat
dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang
kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
Sistem Politik
Indonesia dapat diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan
yang ada di dalam negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum
termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan
keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.
2.
Komponen Sistem Politik
Terdapat dua komponen sistem politik,
yaitu :
a.
Budaya Politik
Budaya
politik adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan
politik yang dihayati oleh para anggotanya dalam sistem politik.
Didalam
budaya politik terdapat tipe-tipe budaya politik, yaitu :
1. Budaya
Politik Parokial, yaitu budaya politik yang terbatas pada wilayah atau lingkup
yang kecil, misalnya bersifat provinsional.
2. Budaya
Politik Kaula, yaitu budaya politik yang masyarakatnya sudah memiliki minat,
perhatian bahkan mungkin kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan,
terutama terhadap segi output, sedangkan perhatian sebagai aspek input serta
kesadarannya sebagai aktor politik bisa dikatakan tidak ada.
3. Budaya
Politik Partisipan, yaitu budaya politik yang ditandai dengan adanya perilaku
yang berbeda dengan kaula, mereka menganggap dirinya maupun orang lain sebagai
anggota aktif dalam kehidupan politik.
Ciri utama orientasi
dan perilaku politik berdasarkan budaya politik Pancasila adalah sebagai
berikut :
1. Orientasi
dan perilaku politik mengedepankan dan selalu dilandasi nilai-nilai luhur
ajaran agama.
2. Orientasi
dan perilaku politik senantiasa menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi
manusia.
3. Orientasi
dan perilaku politik dilandasi oleh Nasionalisme, persatuan dan kesatuan
nasional.
4. Orientasi
dan perilaku politik mengedepankan prinsip-prinsip dan nilai-nilai demokrasi.
5. Orientasi
dan perilaku politik diarahkan untuk mencapai kesejahteraan bagi seluruh
rakyat, bukan untuk pribadi atau golongan.
b.
Struktur Politik
Struktur
politik adalah suatu bangunan, susunan atau tatanan, pranata atau kerangka
politik. Struktur selalu dilengkapi dengan fungsinya. Struktur politik meliputi
hubungan antarmanusia maupun dengan negara atau pemerintah.
3.
Suprastruktur Politik Indonesia
Suprastruktur
politik sering disebut sebagai bangunan atas politik atau mesin politik resmi
atau lembaga-lembaga pembuat keputusan politik yang sah. Lembaga-lembaga
tersebut bertugas mengkonversi input yang terdiri dari tuntutan, dukungan dan
sikap menjadi output yang berupa ganjaran, deprivasi dan kebijakan-kebijakan.
Lembaga
suprastruktur politik di Indonesia adalah lembaga-lembaga yang ada dalam
kehidupan politik pemerintah atau negara Indonesia. Lembaga-lembaga ini yang
akan membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kepentingan umum.
Sebagaimana terdapat dalam UUD 1945 lembaga suprastruktur politik Indonesia
meliputi Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan
Perwakilan Daerah, Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi
Yudisial, Badan Pemeriksa keuangan, lembaga lain penyelenggara pemerintahan
lainnya seperti menteri, jaksa, polisi dan TNI.
4.
Infrastruktur Politik Indonesia
Infrastruktur
politik merupakan suatu struktur politik masyarakat atau sektor politik
masyarakat. Kelompok masyarakat yang merupakan kekuatan sosial dan politik rill
didalam masyarakat, disebut infrastruktur politik. Kekuatan sosial dan politik
tersebut mencakup lima komponen yaitu partai politik, kelompok kepentingan,
kelompok penekan, media komunikasi politik, dan tokoh politik.
a.
Partai Politik di
Indonesia
Partai
politik adalah sekelompok orang yang terorganisir yang berusaha untuk
mengendalikan pemerintahan agar dapat melaksanakan program-programnya dan
menempatkan anggota-anggotanya dalam jabatan pemerintahan. Organisasi politik dibentuk
dengan tujuan khusus. Tujuan partai politik adalah memperoleh dan mengendalikan
kekuasaan politik atau pemerintah dan melaksanakan kebijakan-kebijakan dengan
jalan menempatkan anggota-anggotanya didalam jabatan-jabatan politik ataupun
pemerintahan. Adapun cara yang digunakan adalah melalui cara yang
konstitusional, seperti ikut serta dalam pemilu, serta dengan cara
inkonstitusional, yaitu dengan cara melakukan pemberontakan.
b.
Kelompok Kepentingan
(Interest Group)
Golongan
kepentingan adalah sekelompok manusia yang bersatu atau mengadakan kegiatan
karena adanya kepentingan tertentu, baik merupakan kepentingan umum atau
masyarakat atau kelompok tersebut.
Kelompok
kepentingan merupakan tempat menampung saran, kritik dan tuntutan kepentingan
bagi anggota masyarakat, serta menyampaikannya kepada sistem politik yang ada.
Kelompok ini penting bagi anggota masyarakat.
c.
Kelompok Penekan (Pressure
Group)
Kelompok
penekan merupakan salah satu institusi politik yang dapat dipergunakan oleh
rakyat untuk menyalurkan aspirasi dan kebutuhannya dengan sasaran akhir adalah
untuk mempengaruhi atau bahkan membentuk kebijakan pemerintah.
d.
Media Komunikasi Politik
(Political Communication Media)
Media
komunikasi merupakan salah satu instrumen politik yang berfungsi menyampaikan
informasi dan persuasi mengenai politik, baik dari pemerintah kepada masyarakat
maupun sebaliknya.
Gambar 1. Seminar menjadi media komunikasi yang cukup efektif untuk menyampaikan informasi politik kepada masyarakat terutama orang-orang terpelajar.
e.
Tokoh Politik (Political
Figure)
Pengangkatan
tokoh politik merupakan proses transformasi seleksi terhadap anggota masyarakat
dari berbagai subkultur dan kualifikasi tertentu yang kemudian memperkenalkan
mereka pada peranan khusus dalam sistem politik.
5.
Macam-Macam Sistem Politik
Sistem
politik yang dianut oleh negara-negara di dunia bermacam-macam. Berikut ini
merupakan contoh dari macam-macam sistem
politik :
a.
Sistem Politik di Negara
Komunis
Negara
yang menganut paham komunisme dalam sistem politiknya menganut sistem satu
partai dengan sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit
partai, karenanya dalam negara komunis tidak dikenal hak perorangan termasuk
hak politik. Contoh Negara komunis (Marxisme-Leninisme) yang masih ada hingga
kini adalah RRC, Kuba, Korea Utara, Laos dan Vietnam.
Ciri-ciri
Sistem Politik Negara Komunis :
1. Tidak
ada ketentuan politik bagi rakyat.
2. Kekuasaan
terpusat pada negara (elit politik).
3. Menolak
keyakinan atau agama.
4. Hukum
ditegakkan demi kepentingan negara (elit politik).
5. Pemerintahan
dijalankan secara tertutup.
6. Partisipasi
rakyat dipaksakan.
b.
Sistem Politik di Negara
Liberal
Negara
yang menganut paham liberalisme dalam sistem politiknya menganut sistem
demokrasi liberal, yaitu suatu sistem politik yang melindungi secara
konstitusional hak asasi rakyatnya dari kekuasaan negara (pemerintah). Contoh
negara yang menganut sistem politik liberal antara lain adalah Amerika Serikat,
Inggris, Jerman, Prancis, Belanda dan lain-lain.
Ciri-ciri Sistem Politik Negara
Liberal :
1. Kebebasan
politik bagi rakyat.
2. Jamin
hak asasi manusia dalam konstitusi.
3. Pembagian
atau pemisahan kekuasaan.
4. Negara
dijalankan berdasarkan hukum.
5. Pemerintahan
dijalankan secara terbuka dan transparan.
6. Partisipasi
rakyat atas dasar kesadaran.
B.
Sistem Politik Indonesia
a.
Pelaksanaan Sistem Politik Demokrasi di Indonesia
Sistem
politik demokrasi di Indonesia adalah sistem demokrasi Pancasila, yaitu suatu sistem
yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur dan kelembagaan yang demokratis
berdasarkan Pancasila. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah :
1. Ide
kedaulatan rakyat.
2. Negara
berdasarkan atas hukum.
3. Bentuk
Republik.
4. Pemerintahan
berdasarkan konstitusi.
5. Pemerintahan
yang bertanggung jawab.
6. Sistem
perwakilan.
7. Sistem
pemerintahan presiden.
b.
Dinamika Politik Indonesia
Dinamika
politik Indonesia merupakan bentuk perkembangan kehidupan politik Indonesia. Perkembangan politik Indonesia adalah sebagai
berikut :
1. Periode
demokrasi liberal (1945-1959)
2. Periode
demokrasi terpimpin (1959-1965)
3. Periode
orde baru (1966-1998)
4. Periode
Reformasi (1998-sekarang)
Referensi :
Samsu dan Nadiroh. 2011. Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: Arya Duta.
http://zahro1504.blogspot.com/2011/04/sistem-politik-indonesia.html
http://zahro1504.blogspot.com/2011/04/sistem-politik-indonesia.html
http://www.antarafoto.com/peristiwa/v1303791031/seminar-politik-hukum-ham