Popular Post

MODE PENGALAMATAN PADA MIKROPROSESOR

By : sigit xp


Banyaknya bentuk pengalamatan pada cpu sehingga membuat kita mempunyai pilihan untuk melakukan peng-akses-an RAM yang paling efisien dalam desain program kita.
Terdapat 5 mode pengalamatan pada mikon. Seperti berikut:
(1) Immediate (segera)
(2) Register
(3) Direct (langsuung)
(4) Register Indirect (tidak langsung)
(5) Indexed

Mode pengalamatan Immediate
Adalah sebuah bentuk pengalamatan paling sederhana. Tidak ada referensi kemana-mana. Operand (data yang akan diolah) benar-benar ada dalam instruksinya. Keuntungan dari mode pengalamatan ini adalah Menghemat siklus instruksi sehingga proses keseluruhan menjadi cepat (karena tidak memerlukan referensi memori).
. Contohnya berikut ini

MOV A,#25h        ;isi 25h pada A
MOV R4,#62        ;isi bilangan desimal 62 pada R4
MOV B,#40h        ;isi B dengan 40h
MOV DPTR,#4521h   ;DPTR = 4521h

Karena register DPTR adalah 16-bit, dia dapat diakses pula sebagai dua register 8-bit, yaitu DPH (DPTR High byte) dan DPL (DPTR Low byte). Lihat contoh di bawah ini.

MOV DPTR,#2550h
  
Mode Pengalamatan Register
Mode ini melibatkan dan menggunakan register sebagai tempat untuk menyimpan atau tempat data yang dimanipulasi. Contoh dari mode pengalamatan register adalah sebagai berikut ini.

            MOV A,R0    ;salin isi R0 pada A
            MOV R2,A    ;salin isi A pada R2
            MOV A,R5    ;salin isi R5 pada A
            MOV A,R7    ;salin isi R7 pada A
            MOV R5,B    ;salin isi B pada R5

Mode Pengalamatan Direct (Langsung) 
Adalah sebuah mode pengalamatan sederhana karena hanya memerlukan satu referensi memory sebagai operandnya. Artinya operand (data yang akan diolah) diletakkan di memory sehingga lebih besar dari operand yang "hanya" tertulis di instruksinya.
Contoh mode pengalamatan langsung (direct addressing) adalah sebagai berikut: 
      MOV R0,40h        ;simpan isi 40h pada R0 (immediate)
      MOV 56h,A         ;simpan isi A pada lokasi 56h (langsung)
      MOV R4,7Fh        ;salin isi lokasi 74h ke R4 (Regsiter)
  
Register SFR dan Pengalamatan-nya
Dari penjelasan tentang register , kita tahu bahwa R0 s/d R7 adalah bagian dari memory RAM. Lalu dimana tempatnya untuk register register semacam A, B, PSW, dan DPTR , mereka tersimpan pada suatu register kusus yang disebut sebagai SFR (Special Function Registers). Umumnya register-register tersebut dibuat bukan untuk tempat kita menyimpan data, namun register–register tersebut memiliki fungsi terutama untuk mengendalikan peralatan-peralatan yang terdapat pada chip, misalnya Timer, Serial, Kontrol Power, Port dan lain-lain. Dan semua register-register tersebut juga memiliki nama tertentu. Misalnya register alamat E0h, disebut juga register A, dan register B memiliki alamat F0h. Dalam Tabel 5-1 kita akan melihat secara lengkap register-register yang termasuk dalam golongan SFR ini.

      MOV A,#55h        ;isi A dengan 55h
      MOV 0E0h,#55h     ;sama artinya dgn di atas

      MOV B,#25h        ;isi A dengan 25h
      MOV 0F0h,#25h     ;sama artinya dgn di atas

      MOV A,R2          ;Salin R2 pada A
      MOV 0E0h,R2       ;sama artinya dgn di atas

      MOV B,R0          ;Salin R0 pada B
      MOV 0F0h,R0       ;sama artinya dgn di atas


Tabel 5-1 adalah daftar dari Special Function Register 8051 dan alamat-alamatnya. Hal berikut ini yang harus diperhatikan untuk mengalamat register SFR ini.
1.    SFR memiliki alamat 80h s/d FFh. Kesemuanya hanya bisa diakses dengan cara mode pengalamat langsung (Direct). Beberapa diantara juga bisa dialamati secara bit. Sama persis dengan semua lokasi RAM yaitu 00 s/d 7Fh yang juga bisa dilamati dengan mode pengalamatan langsung.
2.    Tidak semua lokasi dalam SFR digunakan, karena tidak ada peralatan yang dihubungkan untuk lokasi tersebut. Lokasi yang tidak dugunakan pada lokasi SFR 80h s/d FFh tersebut dibiarkan kosong, dan kita diminta untuk tidak memodifikasi (menulis) nya. Karena mungkin pada produk yang lebih baru, lokasi-lokasi tersebut digunakan untuk peralatan yang baru dengan fungsi-fungsi tertentu.

Tabel 5-1 Alamat-alamat dari SFR (Special Function Register)



Simbol
Nama
Alamat
ACC *
Accumulator
0E0h
B *
Register B
0F0h
PSW *
Program Status Word
0D0h
SP
Stack Pointer
81h
DPTR
Data Pointer 2-bytes

  DPL
Low byte
82h
  DPH
High byte
83h
P0 *
Port 0
80h
P1 *
Port 1
90h
P2 *
Port 2
0A0h
P3 *
Port 3
0B0h
IP *
Kontrol Prioritas Interupsi
0B8h
IE *
Kontrol Enable Interupsi
0A8h
TMOD
Kontrol  Mode Timer/.Counter
89h
TCON
Kontrol Timer/Counter
88h
T2CON
Kontrol Timer/Counter 2
0C8h
T2MOD
Kontrol  Mode Timer/.Counter  2
0C9h
TH0
Timer/Counter 0 high byte
8Ch
TL0
Timer/Counter 0 Low byte
8Ah
TH1
Timer/Counter 1 high byte
8Dh
TL1
Timer/Counter 1 Low byte
8Bh
TH2
Timer/Counter 2 high byte
0CDh
TL2
Timer/Counter 2 Low byte
0CCh
RCAP2H
T/C 2 Capture high byte
0CBh
RCAP2L
T/C 2 Capture low byte
0Cah
SCON *
Serial Control
98h
SBUF
Serial data buffer
99h
PCON
Power Control
87h
* = Bit Addressable (dibahas pada bab 8)

Pada mode pengalamatan langsung (direct), kita harus perhatikan bahwa alamat data yang bisa ditangani dalam mode ini adalah dalam ukuran byte. Yaitu dengan alamat 00 s/d FFh. Sehingga mode pengalamatan ini hanya mampu untuk mengalamati lokasi-lokasi tersebut. Sebagian untuk RAM dan sebagian lagi untuk SFR.



Mode Pengalamatan register Indirect
Adalah sebuah mode pengalamatan yang memerlukan lebih dari satu referensi (baik memory atau register) untuk mengambil operand-nya. dalam mode ini, register digunakan untuk menunjuk lokasi dari register yang lain. Kita dapat mengakses seluruh lokasi RAM yang lokasinya ditunjukkan oleh isi register.
Contoh mode pengalamatan tidak langsung adalah:

      MOV A,R0    ;pindahkan isi register R0 pada A
      MOV A,@R0   ;pindahkan isi lokasi yg ditunjuuk R0 pada A
      MOV R1,B    ;pindahkan isi B pada R1
      MOV @R1,B   ;pindahkan isi B pd lokasi yg ditunjuuk R1

Kelebihan Mode Pengalamatan InDirect
Salah satu kelebihan dari pengalamatan register InDirect ini, kita dapat mengakses data secara dinamis jauh lebih baik dari mode Pengalamatan Direct karnaakan menjadi jauh lebih efisien dan hanya dimungkinkan dengan menggunakan mode pengalamatan tidak langsung.karena dapat menggunakan looping yang tidak dapat digunakan dengan mode pengalamatan langsung. Nah inilah perbedaan penting dari dua mode ini.

Mode Pengalamatan Ter-Index dan mengakses On-Chip ROM
Mode pengalamtan ter-index digunakan secara luar untuk mengakses element data (of look-up table entries) dalam lokasi ROM program dalam 8051. Intruksi yang digunakan untuk hal itu adalah “MOVC A,@A+DPTR”. Register 16-bit pada DPTR dan register A digunakan sebagai pembentuk alamat dari element data yang tersimpoan dalam ROM program. Karena data yang hendak diakses adalah data kode yang tersimpan dalam ROM Program, maka simbol MOVC digunakan untuk membedakan dengan MOV. “C” yang berarti adalah Code. Instruksi ini adalah jumlah dari isi register A dan isi DPTR kemudian menjadi penunjuk (pointer) 16-bit yang dapat mengakses seluruh jangkauan data 16-bit dalam CPU.

Referensi :

SET INSTRUKSI DALAM KOMPUTER

By : sigit xp


Set instruksi merupakan sekumpulan lengkap instruksi yang terdapat di dalam  sebuah CPU, set instruksi sering juga disebut sebagai bahasa mesin (assembly), karna format bahasa yang digunakan berbentuk biner, untuk dapat di mengerti oleh manusia, biasanya digunakan representasi yang lebih mudah.  
            Sebuah instruksi terdiri dari sebuah opcode, biasanya bersama dengan beberapa informasi tambahan seperti darimana asal operand-operand dan kemana hasil-hasil akan ditempatkan. Subyek umum untuk menspesifikasikan di mana operand-operand berada (yaitu, alamat-alamatnya) disebut pengalamatan
Pada beberapa jenis mesin, semuanya instruksi memiliki panjang yang sama. Instruksi-instruksi mungkin lebih pendek dari wor, Membuat semua instruksi memiliki panjang yang sama lebih muda dilakukan dan membuat pengkodean lebih mudah tetapi sering memboroskan ruang, karena semua instruksi dengan demikian harus sama panjang seperti instruksi yang paling panjang.
Di dalam sebuah instruksi terdapat beberapa elemen-elemen instruksi:
  1. Operation code (op code)
  2. Source operand reference
  3. Result operand reference
  4. Xext instruction preference
Format instruksi (biner):
Missal instruksi dengan 2 alamat operand : ADD A,B A dan B adalah suatu alamat register.
Beberapa simbolik instruksi:
ADD               : Add (jumlahkan)
SUB                : Subtract (Kurangkan)
MPY/MUL     : Multiply (Kalikan)
DIV                 : Divide (Bagi)
LOAD             : Load data dari register/memory
STOR              : Simpan data ke register/memory
MOVE                        : pindahkan data dari satu tempat ke tempat lain
SHR                : shift kanan data
SHL                : shift kiri data .dan lain-lain

Cakupan jenis instruksi:
Data processing               : Aritmetik (ADD, SUB, dsb); Logic (AND, OR, NOT,     SHR,         
                                       dsb);     konversidata
Data storage (memory)  : Transfer data (STOR, LOAD, MOVE, dsb)
Data movement              : Input dan Output ke modul I/O
Program flow control    : JUMP, HALT, dsb.

Bentuk instruksi:
    Format instruksi 3 alamat
       Mempunyai bentuk umum seperti : [OPCODE][AH],[AO1],[AO2]. Terdiri dari satu alamat hasil, dan dua alamat operand, misal SUB Y,A,B Yang mempunyai arti dalam bentuk algoritmik : Y := A – B dan arti dalam bentuk penjelasan : kurangkan isi reg a dengan isi reg B, kemudian simpan hasilnya di reg Y. bentuk bentuk pada format ini tidak umum digunakan di dalam computer, tetapi tidak dimungkinkan ada pengunaanya, dalam peongoprasianya banyak register sekaligus dan program lebih pendek.
Contoh:
A, B, C, D, E, T, Y adalah register
Program: Y = (A – B) / ( C + D × E)
SUB Y, A, B …………Y := A – B
MPY T, D, E   …………T := D × E  
ADD T, T, C   ………….T := T + C
DIV Y, Y, T   …………..Y:= Y / T
Memerlukan 4 operasi
-          Format instruksi 2 alamat

            Mempunyai bentuk umum : [OPCODE][AH],[AO]. Terdiri dari satu alamat hasil merangkap operand, satu alamat operand, missal : SUB Y,B yang mempunyai arti dalam algoritmik : Y:= Y – B dan arti dalam bentuk penjelasan : kurangkan isi reg Y dengan isi reg B, kemudian simpan hasillnya di reg Y. bentuk bentuk format ini masih digunakan di computer sekarang, untuk mengoprasikan lebih sedikit register, tapi panjang program tidak bertambah terlalu banyak.

Contoh :
A, B, C, D, E, T, Y adalah register
            Program: Y = (A – B) / ( C + D × E)
            MOVE Y, A               Y := A
            SUB Y, B                   Y := Y - B
            MOVE T, D                T := D
            MPY T, E                    T := T × E
            ADD T, C                   T := T + C
            DIV Y, T                    Y:= Y / T
Memerlukan 6 operasi

-          Format instruksi 1 alamat

      Mempunyai bentuk umum : [OPCODE][AO]. Terdiri dari satu alamat operand, hasil disimpan di accumulator, missal : SUB B yang mempunyai arti dalam algoritmik : AC:= AC – B dan arti dalam bentuk penjelasan : kurangkan isi Acc dengan isi reg B, kemudian simpan hasillnya di reg Acc. bentuk bentuk format ini masih digunakan di computer jaman dahulu, untuk mengoprasikan di perlukan satu  register, tapi panjang program semakin bertambah.

Contoh :
A, B, C, D, E, Y adalah register
            Program: Y = (A – B) / ( C + D × E)
            LOAD D                     AC := D
            MPY E                        AC := AC × E
            ADD C                       AC := AC + C
            STOR Y                      Y := AC
            LOAD A                     AC := A
            SUB B                        AC := AC – B
            DIV Y                                     AC := AC / Y
            STOR Y                      Y := AC
Memerlukan 8 operasi

-          Format instruksi 0 alamat
        Mempunyai bentuk umum : [OPCODE]. Terdiri dari semua alamat operand implicit, disimpan dalam bentuk stack. Operasi yang biasanya membutuhkan 2 operand, akan mengambil isi stack paling atas dan dibawahnya missal : SUB yang mempunyai arti dalam algoritmik : S[top]:=S[top-1]-S[top]  dan arti dalam bentuk penjelasan : kurangkan isi stack no2 dari atas dengan isi stack paling atas, kemudian simpan hasilnya di stack paling atas, untuk mengoprasikan ada beberapa instruksi khusus stack PUSH dan POP.

Contoh :
A, B, C, D, E, Y adalah register
Program: Y = (A – B) / ( C + D × E)
            PUSH A                      S[top] := A
            PUSH B                      S[top] := B
            SUB                            S[top] := A - B
            PUSH C                      S[top] := C
            PUSH D                      S[top] := D
            PUSH E                      S[top] := E
            MPY                           S[top] := D × E
            ADD                           S[top] := C + S[top]
            DIV                             S[top] := (A - B) /S[top]
            POP Y                         Out := S[top]
Memerlukan 10 operasi

Set instruksi pada CISC:
Berikut ini merupakan karakteristik set instruksi yang digunakan pada beberapa computer yang memiliki arsitektur CISC


Perbandingan set instruksi
Beberapa computer CISC (Complex Instruction Set Computer) menggunakan cara implist dalam menentukan mode addressing pada setiap set instruksinya. Penentuan mode addressing dengan cara implicit memiliki arti bahwa pada set instruksi tidak di ada bagian yang menyatakan tipe dari mode addressing yang digunakan, deklarasi dari mode addressing itu berada menyatu dengan opcode. Lain hal nya dengan cara imsplisit, cara eksplisit sengaja menyediakan tempat pada set instruksi untuk mendeklarasikan tipe mode addressing. Pada cara eksplisit deklarasi opcode dan mode addressing berada terpisah.
Data pada tempat deklarasi mode addressing diperoleh dari logaritma basis dua jumlah mode addressing. Jika deklarasi mode addressing dilakukan secara implicit akan menghemat tempat dalam set instruksi paling tidak satu bit untuk IBM 3090 dan 6 bit untuk MC68040. Perubahan satu bit pada set instruksi akan memberikan jangkauan alamat memori lebih luas mengingat range memori dinyatakan oleh bilangan berpangkat dua.
          
Implementasi hardware
Setiap set instruksi yang berbeda membutuhkan perangkat hardware yang berbeda pula. Hal ini terjadi karena set instruksi yang berbeda menyimpan informasi yang berbeda sehingga dibutuuhkan hardware yang berbeda untuk mengubah set instruksi tersebut ke bentuk sinyal-sinyal control.
Untuk mendapatkan opcode berikutnya prosesor harus mengetahui letak dari opcode tersebut secara pasti pada memory. Karena tipe dari mode addressing sangat mempengaruhi posisi dari operand, maka secara tidak langsung mode addressing mempengaruhi letak opcode selanjutnya. Sehingga dapat disimpulkan kedua cara pendeklarasian mode addressing tersebut turut mempengaruhi arsitektur hardware dari computer.

SET INSTRUKSI  DALAM KOMPUTER
Set intruksi berupa jenis intruksi teknik pengalamatan, system bust, CPU dan I/O Set Intruksi Mode & Format Pengalamatan SET INSTRUKSI MATERI OR-AR KOMPUTER KARAKTERISTIK DAN FUNGSI SET INSTRUKSI
 
* Operasi dari CPU ditentukan oleh instruksi-instruksi yang dilaksanakan atau dijalankannya. Instruksi ini sering disebut sebagai instruksi mesin (mechine instructions) atau instruksi komputer (computer instructions). 
* Kumpulan dari instruksi-instruksi yang berbeda yang dapat dijalankan oleh CPU disebut set Instruksi (Instruction Set). 

ELEMEN-ELEMEN DARI INSTRUKSI MESIN (SET INSTRUKSI) 

* Operation Code (opcode) : menentukan operasi yang akan dilaksanakan 
* Source Operand Reference : merupakan input bagi operasi yang akan dilaksanakan 
* Result Operand Reference : merupakan hasil dari operasi yang dilaksanakan 
* Next instruction Reference : memberitahu CPU untuk mengambil (fetch) instruksi berikutnya setelah instruksi yang dijalankan selesai. Source dan result operands dapat berupa salah satu diantara tiga jenis berikut ini: 
  • Main or Virtual Memory 
  • CPU Register 
  • I/O Device 

DESAIN SET INSTRUKSI
Desain set instruksi merupakan masalah yang sangat komplek yang melibatkan banyak aspek, diantaranya adalah: 
  1. Kelengkapan set instruksi 
  2. Ortogonalitas (sifat independensi instruksi) 
  3. Kompatibilitas : - Source code compatibility - Object code Compatibility 

Selain ketiga aspek tersebut juga melibatkan hal-hal sebagai berikut: 
  1. Operation Repertoire: Berapa banyak dan operasi apa saja yang disediakan, dan berapa sulit operasinya 
  2. Data Types: tipe/jenis data yang dapat olah Instruction Format: panjangnya, banyaknya alamat, dsb. 
  3. Register: Banyaknya register yang dapat digunakan 4.Addressing: Mode pengalamatan untuk operand 

FORMAT INSTRUKSI 

* Suatu instruksi terdiri dari beberapa field yang sesuai dengan elemen dalam instruksi tersebut. Layout dari suatu instruksi sering disebut sebagai Format Instruksi (Instruction Format).

OPCODE OPERAND REFERENCE OPERAND REFERENCE JENIS-JENIS OPERAND 
* Addresses (akan dibahas pada addressing modes)
* Numbers : - Integer or fixed point - Floating point - Decimal (BCD)
* Characters : - ASCII - EBCDIC
* Logical Data : Bila data berbentuk binary: 0 dan 1

JENIS INSTRUKSI 

* Data processing: Arithmetic dan Logic Instructions
* Data storage: Memory instructions
* Data Movement: I/O instructions
* Control: Test and branch instructions

TRANSFER DATA 

* Menetapkan lokasi operand sumber dan operand tujuan.
* Lokasi-lokasi tersebut dapat berupa memori, register atau bagian paling atas daripada stack.
* Menetapkan panjang data yang dipindahkan.
* Menetapkan mode pengalamatan.
* Tindakan CPU untuk melakukan transfer data adalah :
    a. Memindahkan data dari satu lokasi ke lokasi lain.
    b. Apabila memori dilibatkan :
          1. Menetapkan alamat memori.
          2. Menjalankan transformasi alamat memori virtual ke alamat memori aktual.
          3. Mengawali pembacaan / penulisan memori

Operasi set instruksi untuk transfer data : 

* MOVE : memindahkan word atau blok dari sumber ke tujuan
* STORE : memindahkan word dari prosesor ke memori.
* LOAD : memindahkan word dari memori ke prosesor.
* EXCHANGE : menukar isi sumber ke tujuan.
* CLEAR / RESET : memindahkan word 0 ke tujuan.
* SET : memindahkan word 1 ke tujuan.
* PUSH : memindahkan word dari sumber ke bagian paling atas stack.
* POP : memindahkan word dari bagian paling atas sumber 




Referensi…

Etika Menulis Di Internet

By : sigit xp


Penulisan pada internet memiliki etika-etika tersendiri, Penulisan di internet juga tidak bisa sesuka hati, melaikan harus sesuai dengan etika-etika yg sudah tercantum pada undang-undang.
Di dunia maya,  aturan-aturan tersebut bersifat tertulis maupun tidak tertulis. Pada aturan tidak tertulis bisa berupa pernyataan sikap dari pembaca yang membaca informasi di blog, email, atau milis yang diwujudkan dalam bentuk komentar-komentar terhadap tulisan penulis, apabila tulisan tersebut  tidak berkenan atau tidak sesuai dengan nilai atau etika biasanya si penulis akan dihujat oleh pembaca melalui fasilitas komentar atau email balik. Sedangkan pada aturan tertulis bisa berupa peringatan yang ditulis oleh pembuat blog atau administrator milis,  agar terciptanya komunikasi yang sehat, sopan, dan saling menghargai. Misal Tidak boleh menulis dengan menggunakan capslock, karena sama saja seperti memaki, tidak boleh menulis hal-hal yang berbau SARA, Pornografi dan sebagainya, dan bila tulisan adalah hasil karya orang lain harap dicantumkan nama penulis dan alamat URLnya.
Ada sepuluh etika yang harus di perhatikan dalam penulisan suatu sumber informasi di dalam internet.
1. dalam kehidupan nyata. Jangan karena Anda merasa tidak dikenali lalu
berlaku kasar atau tidak pantasdalam menuliskan suatu milis.
2. Ingatlah bahwa di Internet Anda berhubungan dengan manusia, bukan cuma
komputer. Perlakukanlah mereka dengan baik sehingga anda akan diperlakuan baik juga oleh penulis atau mereka.
3. Jangan memboroskan bandwidth dan waktu akses dengan mengirim grafik,
gambar dsb. Kecuali memang tak terhindarkan.
4. Jangan terdorong untuk selalu kontroversial. Karna hanya akan menimbulkan sesuatu yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain, Hargailah pendapat orang lain serta  jangan memaksakan pendapat anda. Janganlah memulai atau memprovokasi pertengkaran yang dapat dihindarkan atau dihentikan.
5. Berbagilah pengetahuan yang berharga. Internet akan berkembang terus dan
akan semakin mudah diakses. Saling berbagilah untuk meningkatkan kualitas
diri.
6. Hindarkan anak anak dari informasi yang belum sesuai bagi pertumbuhannya.
karna internet adalah sumber informasi tanpa batas dan sangat mudah untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan.
7. Jangan melanggar hukum. Hukum yang berlaku didunia nyata, banyak yang
juga berlaku di Internet, termasuk hak perorangan, kecurangan dan
penyesatan, hak cipta dan merk, gangguan, hujatan dan masalah kerahasiaan.
Berlaku wajarlah seperti didunia nyata.
8. Hormatilah privasi peserta lainnya. Jangan menyebar e-mail address
seseorang tanpa ijin, seperti halnya kita tidak meyebarkan nomor telepon
seseorang semaunya. Juga jangan mendaftarkan email orang lain ke milis atau
newsgroup tanpa seijinnya.
9. Jangan memanfaatkan keberadaan anggota group untuk tujuan lain.
Keberadaan banyak orang di Internet memang dapat dimanfaatkan untuk bisnis,
tetapi tidak semua milis atau news group pantas untuk itu.
10. Siaplah memaafkan kesalahan seseorang. Internet dihuni banyak orang,
bukan komputer. Dan manusia dapat saja berbuat salah.

Di Negara kita ini aturan  mengenai etika menulis di internet pun terdapat  pada undang-undang yang ditetapkan tahun 2008. Aturan itu adalah Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau UU ITE.
Pada UU ITE hal yang dilarang menyangkut isi tulisan tertuang pada BAB VII pasal 27 ayat satu sampai empat dan pasal 28 ayat satu dan dua.
Pasal 27
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/ataumembuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/ataumembuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatanperjudian.
(3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/ataumembuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatanpenghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
(4) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/ataumembuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatanpemerasan dan/atau pengancaman.
Pasal 28
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk
menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Mengenai ketentuan pidananya tertuang pada BAB XI Pasal 45 ayat 1 dan 2
Pasal 45
(1) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1),
ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(2) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) atau ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Dari sedikit penjelasan diatas,ada baiknya mulai sekarang kita lebih berhati-hati lagi dalam menulis tulisan di internet ,karena akan berdampak buruk pada diri kita sendiri bahkan akan membawa kita kedalam jalur hukum yang serius,mulai sekarang marilah kita berhati-hati dalam menulis diinternet.

sumber:

- Copyright © xeroct xentral - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -